Kamis, 27 Desember 2012



ANALYSIS DESA KEBONDALEM,KEC.BANGOREJO KAB BANYUWANGI.

I.             LANDASAN:

Melihat keadaan di desa Kebondalem,sebagian besar anak-anak remajanya membiasakan diri mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.Melihat realita yang terjadi dan apa yg seharusnya terjadi.Bahwa generasi mudah yang seharusnya sebagai generasi perubahan,akan tetapi dalam realitasnya dari hasil analysis ini,saat ini mayoritas remaja di desa kebondalem hanya menghabiskan waktu luang di kesehariannya 70% hanya untuk nongkrong-nongkrong di pinggir jalan,15%,nonton tv,15% hanya untuk beristirahat di rumah.Hal ini di sebabkan karena pertama mayoritas dari mereka adalah pengangguran karena kurangnya ilmu pengetahuan di bidang pendidikan,minimnya kesadaran para orang tua akan pentingnya pendidikan,tingginya tingkat deskriminasi dan kurang bersinerginya antara kalangan berada dengan kalangan tidak mampu.Maka dari berbagai kesenjangan itu di butuhkannya sebuah wadah yang dapat memberikan kegiatan secara terpadu dan terarah.

II.            HARAPAN :

l  Mimpi para generasi muda desa ke depan semakin dapat tergambar.bukan sekedar bayangan.
l  Gambaran keberhasilan suatu program,bagaimana suatu kelompok pemuda akan d arahkan ke kegiatan yang lebih bermanfaat.
l  Mimpi keberhasilan pemuda mengarah langsung pada tujuan dasar desa.
l  Di landasi dengan kerja keras,gotong royong,kedisiplinan.

A.   Kekuatan :
-      Memiliki sumber daya pemuda yang cukup banyak.
-      Berpengalaman merantau.
-      Adanya keinginan dan kemauan yang kuat untuk merubah nasib.
-      Memiliki kalangan minoritas pemuda yang berpendidikan tinggi.
-      Memiliki infrastruktur desa yg cukup baik.
B.    Kelemahan.
-      mayoritas rendah pendidikan.
-      Kurangnya ilmu pengetahuan dan wawasan.
-      Gaptek.
-      Minimnya intervensi LM/pemerintah.
-      Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan.
-      Tingginya tingkat deskriminasi kaum berada dan kaum tidak mampu.
C.    Ancaman.
-      Makin maraknya tingkat kriminalitas di kalangan pemuda(tawuran antar desa)
-      Pergaulan bebas.
-      Pengangguran.

D.   Solusi.
Perlunya sebuah wadah yang mampu memberikan manfaat bagi para pemuda khususnya.Yaitu dengan mendirikan sebuah KARANG TARUNA sebagi KATALISATOR perubahan generasi muda.


KARANG TARUNA

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur pengurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.

Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.
Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus atau dikelola oleh generasi muda dan untuk kepentingan generasi muda dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat. Karenanya setiap desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dapat menumbuhkan dan mengembangkan Karang Tarunanya sendiri.
Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial berarti bahwa semua upaya program dan kegiatan yang diselenggarakan Karang Taruna ditujukan guna mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama generasi mudanya.

1.    TUJUAN, TUGAS POKOK & FUNGSI (TUPOKSI)

a.    Tujuan Karang Taruna adalah.
Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang Taruna yang trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.

b.    Tugas pokok karang taruna adalah.

Secara bersamasama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.


c.    Fungsi karang taruna adalah.
l  Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
l  Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
l  Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
l  Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.
l  Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
l  Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik lndonesia.
l  Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
l  Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
l  Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
l  Penyelenggara Usahausaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.


2.    KEANGGOTAAN & KEPENGURUSAN

a.    Keanggotaan.

Anggota Karang Taruna terdiri dari Anggota Pasif dan Anggota Aktif :
-      Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (Keanggotaan otomatis), yakni seluruh remaja dan pemuda yang berusia 11 s/d 45 tahun.
-      Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat kader, berusia 11 s/d 45 tahun dan selalu aktif mengikuti kegiatan Karang Taruna.

b.    Kepengurusan

1.    Kriteria Pengurus

Secara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna seseorang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
-      Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-      Setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
-      Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan identitas resmi.
-      Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat.
-      Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan timnya maupun dengan berbagai pihak.
-      Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 45 tahun.
-      Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta ke-Karang Taruna-an.
-      Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya.
-      Berpendidikan minimal SLTA/sederajat untuk kepengurusan tingkat Kabupaten/Kota hingga nasional, minimal SLTP/sederajat untuk kepengurusan tingkat kecamatan, dan minimal lulusan SD/sederajat untuk tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat.

a.    Pengurus Kecamatan

Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan dipilih dan disahkan dalam Temu Karya Kecamatan. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat dan dilantik oleh Camat setempat. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan selanjutnya berfungsi sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna diwilayahnya. Karang Taruna tingkat kecamatan memiliki pengurusan minimal 25 Orang, masa bhakti 5 (Lima) Tahun dengan struktur sekurangkurangnya terdiri dari:
-      Ketua.
-      Wakil Ketua 1.
-      Wakil Ketua 2.
-      Sekretaris.
-      Wakil Sekretaris 1.
-      Wakil Sekretaris 2.
-      Bendahara.
-      Wakil Bendahara 1.
-      Wakil Bendahara 2.
-      Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia.
-      Bagian Usaha Kesejahteraan Sosial.
-      Bagian Pengembangan Ekonomi Skala Kecil dan Koperasi.
-      Bagian Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan Mental.
-      Bagian Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni Budaya.
-      Bagian Lingkungan Hidup dan Pariwisata.
-      Bagian Hukum, Advokasi dan HAM.
-      Bagian Organisasi dan Pengembangan Hubungan Kerjasama Kemitraan.
-      Bagian Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Pengembangan Komunikasi.

b.    Pengurus Desa/Kelurahan

Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dipilih dan disahkan dalam Temu Karya Desa/Kelurahan. Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah dan dilantik oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan selanjutnya berfungsi sebagai Pelaksana Organisasi dalam wilayahnya. Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial yang sederajat memiliki Pengurus minimal 35 Orang, masa bhakti 3 (Tiga) Tahun dengan struktur sekurangkurangnya terdiri dari:
-      Ketua.
-      Wakil Ketua.
-      Sekretrais.
-      Wakil Sekretaris.
-      Bendahara.
-      Wakil Bendahara.
-      Seksi Pendidikan dan Pelatihan.
-      Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial.
-      Seksi Kelompok Usaha Bersama.
-      Seksi Kerohanian dan Pembinaan Mental.
-      Seksi Olahraga dan Seni Budaya.
-      Seksi Lingkungan Hidup.
-      Seksi Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kemitraan.



Sumber Pedoman Karang Taruna : panduan mendirikan karang taruna

Kamis, 13 Desember 2012


Halo agan-agan yang berbahagia….^___^
Kali ini ane mau curhat nih gan…he3
Curhat ane judulnya “Mahasiswa UTKorea tak lebih dari mahasiswa facebook”
Eit,sabar dulu gan,jangan esmosi ini Cuma judul.yukk gan di baca dulu…^___^

Mahasiswa UTKorea tak lebih dari mahasiswa facebook”
Ceritanya begini nih gan,
Ane kan sekarang kerja jadi TKI(Tenaga Kerja Indonesia) di negrinya SuJu(Super Junior) di Korea Selatan.Kebetulan saat ini selain kerja di perusahaan,ane juga nyambi kuliah di UTKorea(Universitas Terbuka Korea Selatan).Ane tiap hari senin ampe sabtu kerja gan,kalau hari minggu ane selalu kuliah.Tiap malem juga ane belajar gan,kadang ampe jam 02.00 dini hari.Super capek deh gan pokonya.

Nah kebetulan juga akhir-akhir ini nih gan,di universitas ane lagi ngebuka pendaftaran mahasiswa baru untuk periode semester ganjil 2012-2013.Ane kan saat ini ngejabat sebagai ketua BEM UTKOREA WIL II gan.
WIL II di sini maksudnya wilayah dua,mulai dari DAEGU,BUSAN,GWANGJU dst (ini kota-kota besar di korea bagian selatan gan).
Karena ane ketua BEM,ane punya tugas mempromosikan dan menyebarluaskan info penerimaan pendaftaran mahasiswa baru ke seluruh WNI (Warga Negara Indonesia) di Korea Selatan.Baik mulai dari jejaring sosial maupun secara langsung ke tempat-tempat ngumpulnya orang Indonesia di Korea Selatan gan.

Nah pas ane ngegencar-gencarin info ini lewat jejaring sosial facebook,tiba-tiba ada orang yang nge inbox ane gan,orangnya cowok di liat dari profil accountnya dia sedikit lebih tua dari ane.
Isi inbox nya begini nih gan:

Dia : Halo mas,selamat malam.mas mahasiswa UTKorea ya.?
Ane : Iy mas,mari mas ikut bergabung bersama kami :) (sambil ane kasih face emotion senyum)
Dia : system perkuliahannya bagaimana,biayanya berapa mas.?

Lalu ya ane jelasin seadanya gan.
Ane : system perkuliahannya begini mas bla…bla..bla..(panjang kali lebar dan ane sertain brosur+alamat website resminya UTKorea)
Dia : wah kok gini ya mas,biayanya mahal,system belajarnya juga gak seimbang dengan biayanya.
Ane : Iy mas,di sini kami berjuang dengan segala keterbatasan demi mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang benar-benar merdeka.Merdeka dalam segala hal,merdeka dari kemiskinan,merdeka dari korupsi,ketidak adilan dan degradasi moral.

Mungkin dia panas dengan kalimat ane gan,trus di bales panjaaang banget :
Dia : Ah yang bener mas,menurut pengakuan dari temen saya yang pernah ikut di UTKorea kenyataanya gak seperti itu mas.
1.     Mahasiswa UTKorea tak lebih dari mahasiswa facebook.
2.     Setiap hari main facebook.
3.     Narsisme,suka foto-foto di kelas,bahkan ketika pelajaran berlangsung masih sempet-sempetnya foto-foto.mana ada universitas di Indonesia yg ngijinin mahasiswanya foto-foto di kelas.?
4.     Sering upload foto seolah-olah sedang baca buku.mana ada belajar kok foto-foto.?
5.     Lebih mementingkan nilai dari pada kualitas.Tujuan kuliah hanya untuk mencari ijasa.
6.     Suka mencontek ketika ujian.

Lalu dari kalimatnya yang paling terakhir dia tulis pake huruf kapital semua gan.

“MAU JADI APA BANGSA INDONESIA JIKA PARA MAHASISWANYA SEPERTI KALIAN.?”

Sumpeh kalimat-kalimatnya mengena sekali di ulu hati ane gan.ane baca sambil nutup muka sebagian .ane bener-bener malu gan…

Lalu ane Cuma bisa ngejawab:
Ane : Terima kasih atas kritik dan saranya mas,kami akan selalu berusaha untuk lebih baik.

Lalu obrolan gak ane teruskan,ane bener-bener tertampar gan….:’(

Kesimpulan ane:
Point 1 dan 2 ane ngebetulin pernyataanya gan,karena memang mayoritas dari kami setiap hari buka facebook.tapi media social seperti facebook dkk,di tangan kami menjadi beda.facebook banyak manfaatnya bagi kami gan.
Pertama kami mencoba memaksimalkan peran media social untuk pengembangan diri.
-      Sebagai pusat informasi perihal perkuliahan.karena memang menurut kami facebook adalah sarana informasi yg paling efektif dan efisien.tidak memerlukan biaya yg besar.hanya memerlukan PC dan koneksi internet dan fasilitas ini di miliki oleh hampir seluruh WNI yang ada di Korea selatan.
-      Sebagai intermediasi antara mahasiswa dan dosen.
-      Sebagai sarana belajar (diskusi,belajar kelompok)
-      Bahkan dari kami ada yang mendirikan radio online,surat kabar online sebagai bentuk lanjutan untuk menunjang belajar kami.Kami belajar berkomunikasi,belajr menulis dari berbagai fasilitas yang kami sediakan sendiri.

“INTINYA KAMI SANGAT AKRAB DENGAN TEKHNOLOGY”

Point ke-3,4,5 dan 6.Memang semua itu terjadi di kalangan mayoritas mahasiswa utkorea.Akan tetapi kata MAYORITAS bukan berarti semuanya,bahwa masih ada pihak MINORITAS mahasiswa yang benar-benar memilki NIAT,TEKAD & SEMANGAT untuk belajar.Yang jelas kami selalu berusaha untuk lebih baik.

Jika boleh di ANALOGIKAN kami ibarat KAYU BAKAR.Ada kayu bakar KERING dan ada kayu bakar BASAH.Jika pertama kita mencoba menyalakan kayu bakar basah,itu akan menjadi hal yang MUSTAHIL.Walau sampai menghabiskan korek api satu bungkus itu tidak akan bisa menyala.Akan tetapi jika kita ambil kayu bakar kering terlebih dahulu dan mulai menyulutnya dengan korek api maka kayu itupun akan segera terbakar.Dan ketika kayu kering itu sudah terbakar maka barulah kita masukan satu persatu kayu yang basah,NISCAYA akan menjadi bara api yang sulit di padamkan.
Apalagi kalau musim dingin begini,bikin api unggun pasti anget gan…he3

Sekian dulu gan curhat ane,terserah bagaimana agan-agan semua mempersepsikan kalimat di atas.

“Segala sesuatu jika kita konotasikan positif hasilnya pun akan positif,begitu juga sebalinya”


Terima kasih gan....:)



02.45 Desember 2012


Senin, 10 Desember 2012


“Aku Belum Sempat Memiliki Nafasmu”
Terinspirasi dari kisah nyata

Akankah ada hari seperti hari-hari itu lagi.?

Kisah ini berawal ketika gadis itu memasuki kenaikan kelas 3 SMU……

Gadis itu bernama "Reza",seorang gadis kecil yang beranjak dewasa. Berkulit putih, dengan tinggi 160cm, berambut hitam panjang hampir sebokong. Gadis itu cukup terlihat sempurna di mata lelaki. Tak sedikit laki-laki yang ingin mendapatkan hatinya. Tapi tak satupun yang ia hiraukan.
Kala itu ketika baru pertama gadi itu memasuki ajaran pertama tahun ke-3 di sekolahnya. Pagi yang cerah suara merdu nyanyian burung-burung yang telah mengiringi hari pertama di kelas baru dan teman-teman barunya. Tiba-tiba, terdengar suara lari siswa laki-laki sambil terengah-engah dan langsung memasuki kelas.

Pagi busiswa itu memberikan salam kepada guru dan teman-temannya.
Maaf bu terlambat...
Ya silahkan masuksaut ibu guru.
Terima kasih bu...ucapnya sambil menoleh kanan kiri untuk mencari bangku yang kosong. Karena sudah tak ada satupun bangku yang kosong, karena "Reza" masih duduk sendiri,tepat di depan bangku guru lajur paling kiri dan baris paling depan. Ia mencoba menawarinya tempat duduk. Dan mulai hari itu siwa laki-laki itu adalah teman sebangkunya sampai kelulusan nanti.
Sambil pelajaran pertama di mulai mereka saling berkenalan.

Diasiwa laki-laki itu bernama "Deni".
Waktu silih berganti...
Hari demi hari
Bulan berganti bulan
Tak terasa waktu telah berjalan tiga bulan
Mereka semakin akrab, semakin dekat. Canda tawa riang Deni telah menghiasi setiap sudut hati Reza.
Tanpa di sadari telah tumbuh benih-benih cinta di antara mereka.

"Deni", laki-laki berbintang Sagitarius itu telah mampu mencuri hati Reza. Dia beda dari laki-laki yang lainnya. Walaupun sebelumnya tak sedikit laki-laki yang mencoba mendekatinya dan berusaha menyatakan cintanya kepadanya. Namun tak pernah seorangpun yang di terimanya.
"Deni", dia adalah seorang siswa laki-laki paling pintar di kelasnya. Anak dari pasangan P.Nari dan Ibu Kusmirah pemilik bengkel reparasi di kota Wadung, banyuwangi barat itu telah mampu mencuri hati gadis cantik itu. Akhirnya Reza pun tak kuasa menolak ungkapan cintanya. Dan akhirnya cinta mereka bersatu.

Tanpa terasa waktu telah mereka lewati dengan
Suka duka...
Canda tawa...
Telah mewarnai hari-hari mereka. Setiap minggu "Deni" sering main ke rumah nya. Dan kebetulan salah seorang saudaranya adalah tetangga dekat dari Reza.
Hingga sampai pada  pertengahan juni 2008 mereka para siswa-siswi telah menerima kelulusan. Karena keadaan perokonomian keluarga gadis itu tidak mendukung untuk ia melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, akhirnyapun gadis itu berencana untuk mencari pekerjaan tanpa meneruskan pendidikannya. Di sisi lain kekasihnya(Deni) berencana ingin meneruska pendidikannya di sebuah Universitas Negeri ternama di Surabaya.

29 Juni 2008
Pagi itu Deni datang ke rumah Reza, berpamitan berangkat mendaftar kuliah di Surabaya. Dan berencana hanya mengendarai motor bersama salah seorang temannya. Reza hanya bisa memberikan doa supaya di terima dan lancar di perjalan.
Keesoka harinya ketika matahari tepat di titik tertinggi di atas kepala,entah apa yang ia rasakan saat itu.

Fikiran cemas...
hatinya gelisah...
Tak biasanya aku seperti ini, Sudah seharian ini dia tak mengirimkan SMS atau menolfonku (batinnya)
Ya Tuhan Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dengannya...Doa gadis itu ketika selesai menunaikan ibadah shalat dzuhur.
Sampai keesokan harinya SMS atau telfonpun tak kunjung datang. Dan akhirnya mas Nani dan mbak Eniah(salah seorang tetangga "Reza" yang juga saudara dekat "Deni") datang ke rumah Reza mencari Orang tuanya.
Tak biasanya mereka datang ke sini...!! ada perlu apa mereka.!? batin gadis itu sambil memanggil Ayahnya yang sedang mengotak-atik sebuah radio milik tetangga di teras belakang. Ya, Ayahnya adalah seorang reparasi elektronik satu-satunya di daerahnya.
Ayahnya pun menemui tamu itu.Terlihat dari jauh sepertinya mereka bicara sangat serius dengat raut wajah kaget dan suram dari Ayahnya.karena merasa heran "Reza" mencoba menghampiri obrolan mereka.

Bapak ada apa,kok kelihatannya serius banget.?
Panggil ibumu dulu kemari nduk. Saut Ayahnya menjawab pertanyaannya.
Segera ia berlari menuju dapur untuk memanggil ibunya yang sedang mengukus nasi di dapur. Ketika ibunya sudah datang "Reza" duduk di antara mereka yang di temani oleh seorang adik perempuannya.

Begini nduk...tenangkan hatimu dulu...(gadis itu semakin penasaran mendengarkan perkataan Ayahnya barusan) apa yang sebenarnya terjadi.?
Begini nduk,tujuan mas Nani dan mbak Eniah kemari adalah ingin memberi tahukan keadaan pacarmu nak Deni...
Ada apa dengan mas Deni pak.? sautnya tersentak dengan hati yang bertanya-tanya.
“Begini, kemarin waktu sepulang dari Surabaya, di tengah perjalan nak Deni mendapat musibah. Motor yang di kendarai tersrempet truk sehingga membuat nak deni terjatuh dan tertabrak oleh truk itu”. Bibir sang ayah bergetar dan mata yang berkaca-kaca seakan tak kuasa mengucapkan kalimat lagi. Seraya laki-laki separuh baya itu langsung memeluknya dan berkata Sekarang jasad nak Deni sudah di bawa pulang, nanti sore akan di makamkan nduk
Tubuhnya lemas dengan nafas yang ter esak-esak. Hatinya menjerit, segumpal air mata telah membanjiri pundak baju kemeja yang di kenakan Ayahnya. Seketika suasana menjadi haru biru...
Aku tak percaya ini. Kalian semua bohong...(jeritnya)
Apakah aku sedang bermimpi(batin gadis itu). Keadaan yang ingin terbangun dari mimpi buruk ini membujuk dan menghelaknya untuk segera memastikan hal yang tidak ia harapkan itu.
Serombongan dengan mas Nani, ia beserta bapak dan ibunya segera bertandang melayat ke kediaman keluarga "Deni".
Di perempatan besar sekitar 200 meter dari kediamannya mulai di dapati para ibu-ibu berjalan menjinjing ember yang berisikan beras bertutup taplak. Segrombolan bapak-bapak menyayat bambu di sungai kecil samping rumahnya. Sederetan laki-laki bersongkok membaca Yaasin dan Tahlil di ruang depan. Mulai tercium bau anyir dan pekat hawa sang Izrail telah merata di rumah ini. Terlihat ibu Kusmirah(ibu dari Deni) duduk termenung di ruang belakang dengan wajah pucat, mata sembab dan bibir mengering dengan pandangan yang kosong. Sambil di temani P.Nari(ayah dari Deni) yang mencoba menguatkan dan menenangkan hatinya(ibu Kusmirah). Segera ku berlari ke pelukkan mereka.
Ibuk,bapak ada apa ini,apa yang terjadi.? Suara serak menggondok dengan air mata yang terus bercucuran dari matanya mencoba untuk bertanya. Mereka diam tanpa sepatah jawaban. Gadis itu berlari ke ruang tengah, Terlihat sebujur tubuh kaku yang di tutupi kain jarik. Dia dekap tubuh itu dan mencoba membuka sehelai kain jarik yang menutupi wajah tubuh itu.
Tak asing,Sudah tak asing lagi... Wajah dari tubuh yang terbujur kaku itu.
Benar, benar dia adalah Deni. Sosok laki-laki yang sangat di tunggu-tunggu sms dan telfonnya akhir-akhir ini. Gadis itu pun tak kuasa membendung air matanya.
dia berbisik ke telinga jenazah itu.

"Den bangun Den bangun...(sambil mengoyak-ngoyak tubuh itu)
Bangun Den... apakah kau dengar suaraku.? apakah kau sudah tidak mengenali aku.?
Kenapa kau tega meninggalkan ku Den..Sontak histeris,jerit tangis suaranya semakin kencang. Pakde bersama dengan bapaknya menarik tubuh gadis itu, mencoba melepaskannya dari pelukan ke tubuh tak bernyawa itu. Ia berontak,meronta-ronta seolah tak ingin melepaskan pelukannya. Ia pun akhirnya hilang kesadaran dan bapaknya langsung membopong membawanya ke kamar tengah.
sudah nduk,istighfar nduk,relakan ikhlaskan kepergiannya. dia telah kembali kepada sang pencipta. Dia telah mendapatkan tempat yang lebih baih dari dunia ini. Ikhlaskan nduk… Ikhlaskan. ketegaran hati dari ayahnya yang membisik di telinganya.
Beberapa jam kemudian semua pelayat mulai berangkat menuju ke pemakaman.

Tak sanggup rasanya hati ini,tak kuat rasanya tubuh ini,hanya isak tangis dan beribu doa yang sanggup aku haturkan padamu.
Hari-hari pun berlalu.sampai tujuh hari setelah kepergiannya iapun masih sering datang ke rumah almarhumnya untuk sekedar menghantarkan sebuah doa.
Kini kicau burung pagi tak lagi seindah dan semerdu ketika mereka masih melalui hari-hari bersama. 

Mimpinya pecah, seolah-olah ia merasa mati sebelum Tuhan menciptakan kemtiannya sendiri.

Aku belum sempat memilki nafasmu...


Kini gadis itu menjalani hidupnya dengan normal kembali. Walaupun tersimpan berjuta keperihan di hatinya. Sekarang ia bekerja di sebuah dealer resmi Yamaha di kotanya.



Oleh:SUHARNO                                                                                                      Guji-14-agustus-2011
========================================================================